Sikap orang ‘Arifun
Salah satu sikap yang dimiliki oleh para ‘arifun ialah mereka tidak
memilki rasa ketergantungan kepada selain Allah swt. Orang-orang seperti
inilah, termasuk manusia yang tidak menganggap oranglain bermanfaat atau
mendatangan kemudhorotan. Sikap seperti ini, biasanya terdapat dalam diri
seorang mursyid. Dan dia juga merasa tidak memiliki daya dan upaya. Bahkan tipe
manusia seperti ini merasa dirinya telah gugur. Jadi seluruh pekerjaannya
selalu sesuai dengan syari’at. Yang tentunya tanpa berlebih-lebihan, dan tanpa
kekuarangan. Maka, ketika kita bertemu dengan sosok manusia yang memiliki sikap
ini, kita dituntut untuk mendekatinya. Dari sinilah seorang murid dituntut
untuk mencari seorang mursyid yang salah satunya memiliki tipe seperti di atas.
Tiga tipe manusia masuk surga
Kita juga perlu mengetahui, mengenai tiga jenis orang yang masuk
surga, pertama; dakholal jannah, tipe yang pertama ini ialah
seseorang masuk surga, akan tetapi harus dicuci atau dibersihkan, atau lebih
tepatnya singgah terlebih dahulu di neraka.
Kedua, adkholal jannah, yakni tipe manusia yang masuk surga
dikarenakan mendapat syafaat. Dan ketiga; ahlul jannah, yakni tipe
manusia yang asli masuk surga
Bertemanlah dengan orang yang baik
Kita sebagai manusia, sebagai khalifah di bumi ini, memiliki andil
yang sangat signifikan dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar kita. Tak
terkecuali dengan sesama kita, kita wajib saling menyayangi, mengasihi terhadap
manusia yang lainnya. Kita juga dituntut untuk bersikap husnudzan kepada, baik
itu manusia, maupun takdir yang Allah berikan. Begitu pula ketika kita berteman
dengan seseorang, kita tak boleh beranggapan bahwa diri kita lebih baik dari
teman kita itu. Oleh karenaya, pertemanan kita dengan orang yang lebih rendah
darimu adalah sesuatu yang berbahaya. Mengapa? Karena, pertemanan yang seperti
ini, akan memberikan aib-aibmu, selain itu, kita akan merasa puas dengan
keadaan kita. Dan kita akan melihat kebaikan yang kita lakukan itu baik, namun
sebenarnya, merupakan akar dari segala kejelekan.
Kitab Al-Hikam, Karya Ibn 'Athoillah |
Dilansir dari pengajian rutinan al-Hikam
0 Comments