Ketika menilik fenomena saat ini, denga perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yang kabarnya kian hari makin membludak. Membuat
perubahan yang sangat penting dalam era zaman kita. Jika kita mencoba
membandingkan antara zaman sekarang dengan zaman dahulu sangatlah berbeda.
Mulai dari perkembangan ilmu pengetahuan, sosia, budaya, pendidikan, sampai
akhlak manusianya pun berbeda. Mengapa demikian? Karena semakin hari, semakin
bertambah pula penelitian-penelitian dan penemuan perihal yang baru.
Zaman kita dikenal dengan zaman Z, yang salah satu indikasinya
adalah membludaknya media sosial diberbagai kalangan. Selain itu manusia zaman
ini lebih mementingkan budaya instan. Padahal “Jati diri kita tergantung dengan
apa yang kita konsumsi”, nah jika kita belum bisa memilah dan memilih yang
terbaik bagi kita, tentu kita, bisa jadi salah mengkonsumsi.
Salah
satu yang perlu kita tekankan di era zaman ini, salah satunya adalah media
sosial. Coba kita perhatikan, semua orang memakai media sosial sebagai wahana
kegiatan sehari-harinya. Bahkan sehari tanpanya, seperti induk kehilangan
anaknya. Hal ini sudah menjadi kebiasaan baik kecil maupun besar, tua maupun
muda, semua tak luput menggunakan gawai (gadget). D
Diakui
maupun tidak, media sosial memang memiliki peranan yang sangat penting bagi
kehidupan kita di abad ini. Segi positivnya juga banyak, namun negatifnya juga
tak kalah saing. Segi positifnya, kita bisa mengakses situs-situs ilmu
pengetahuan, sehingga kita tak ada alasan tidak memiliki referensi dalam
belajar. Selain itu media sosial merupakan alat atauu sarana yang ampuh, dalam
berkomunikasi dengan oranglain “mendekatkan yang jauh”. Namun, segi negatifnya
juga banyak, seperti halnya; dengan adanya media sosial pertumbuhan berita hoax
sangat membludak, bahkan dengan sekali klik, kita bisa menyebarkan itu semua.
Itulah salah satunya, selain itu, media sosial bisa membuat pemakainya
kecanduan, sehingga yang terjadi banyak di
antara kita lebih banyak megamg Gawai dari pada baca al-Qur’an, lebih
banyak pegang Gawai dari pada baca buku di perpustakaan.
Para
pakar media memandang media secara berbeda, ada yang mengatakan bahwa media
yang ada di Indonesia saat ini, tidaklah ada bedanya dengan yang terjadi pada
masa orde baru. Yakni secara otoriter dan di luar dugaan. Namun, ada pula yang
menyangkal anggapan ini, menurut pendapat yang lain mengatakan bahwa media saat
ini tidak bisa disamakan dengan masa orde baru. Karena media saat ini bersifat
variabel demokratif dan tentunya jauh berbeda dengan media di zaman orede baru.
Media
sosial, baik itu facebook, instagram, whattshapp, line, telegram, website, dan
lainnya, menjadi tantangan bagi media cetak. Bahkan diramalkan akan gulung
tikar, nah ini salah satunya dampak dari media online. Dengan aplikasi-aplikasi
sejenis instagrama membuat paham narsisme, pemalas, acuh tak acuh, dan masih
banyak dampak lain dari media sosial.
Memang
penting media sosial, apalagi bagi kita (kalangan akademisi), namun kita
sebagai Tuhan gawai alangkah baiknya jika kita mencoba mengklarifikasi
informasi-informasi yang ada di media sosial itu. Kita harus bersikap kritis
dalam menghadapi perbedaan zaman, yang kian hari kian maju.
0 Comments