Kebutuhan masyarakat perkotaan bisa dikatakan sangat banyak jika
dibandingkan dengan masyarakat pedesaan. Mulai dari kebutuhan primer, sekunder,
hingga tersier. Masyarakat perkotaan umumnya cenderung sibuk, sibuk dengan
pekerjaannya. Bangun pagi-pagi dan pulang larut malam. Tubuh seakan-akan mesin
yang tak pernah berhenti, barulah libur ketika penanggalan merah. Itulah aktivitas
keseharian masyarakat perkotaan.
Sumber: https://media4.picsearch.com/is?MEnYnZqs78Jt0Sc3VTQAnNez_i3rMqhYa-u8iayEy_Y&height=255 |
Itulah fakta yang terjadi dalam kehidupan masyarakat perkotaan.
Selain itu, masyarakat perkotaan juga memiliki beberapa ciri-ciri yang amat
dominan di dalam kehidupannya, seperti; hubungan dengan antar masyarakat
didasarkan atas kepentingan pribadi dan bukan karena berlandaskan kepentingan
bersama, kepercayaan masyarakatnya sangat kuat dengan kehebatan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan lain sebagainya.
Fakta yang terjadi dalam kehidupan masyarakat perkotaan membuat
masyarakatnya tidak tenang, tidak tentram. Seperti banyaknya kebisingan yang
ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, udaranya yang tercemar, panas matahari
yang menyengat, infrastruktur yang tinggi, dan pepohonan yang jarang. Itulah
kehidupan perkotaan yang sangat tidak menyenangkan.
Memang, jika ditilik dari sudut pandang itu, masyarakat perkotaan
tidak tentram, tidak nyaman, dan tidak sehat. Namun, di sisi lain masyarakat
perkotaan juga mendapat keuntungan lebih; seperti kemudahan akses informasi dan
komunikasi, kualitas pendidikan yang tinggi, dan lain sebagainya.
Itulah fakta keadaan masyarakat perkotaan yang sangat berbeda
dengan dunia pedesaan.
0 Comments