Membahas perihal membaca merupakan suatu hal yang tak asing lagi
dalam pendengaran kita. Mulai semenjak sekolah di tingkat kanak-kanak hingga
sekarang kehidupan kita tidak pernah terlepas dengan yang namanya membaca.
Bahkan orang-orang sekitar kita tak jarang menyarankan kita untuk selalu
membaca.
Membaca menurut mereka adalah kunci ilmu pengetahuan. Saya pikir
ada benarnya ketika mengatakan begitu, menurut saya dengan membaca seseorang
dapat mampu memahami ilmu pengetahuan yang belum diketahui sebelumnya.
Ketika membicarakan soal membaca, saya jadi teringat dengan
kejadian beberapa bulan yang lalu. Tepatnya, sewaktu saya pergi mengunjungi
Malioboro-Yogyakarta. Sewaktu saya berjalan-jalan sembari menikmati keindahan
Malioboro yang tak terperikan. Saya amat diherankan dengan kejadian yang jarang
sekali saya temukan. Mungkin jika di luar negeri aktivitas yang saya temui ini
merupakan hal yang biasa, namun di Indonesia baru kali ini.
Waktu itu saya berjalan dengan kawan-kawan saya di depan trotoar
sembari bercanda tawa, saya cukup heran ketika ada sosok anak laki-laki yang
membaca buku di depan saya, ini yang pertama. Yang kedua aku menemukan sosok
bule sedang membaca buku. Dan yang ketiga yang sangat saya herankan adalah
sosok nenek tua yang sedang berada di depan jualannya membaca buku. Bukan hanya
heran dalam benak saya, tapi saya sangat bersyukur dan saya sempat berpikir.
Seandainya semua rakyat Indonesia seperti sosok nenek ini, tentu bangsa kita
tak akan mudah dibohongi dan dieksploitasi sumber daya alamnya.
Sejak kejadian itu, saya sangat menyadari tentang begitu pentingnya
membaca dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan membaca kita dapat membuka
jendela dunia. Dengan membaca kita akan paham mengenai apa yang belum kita
pahami. Tidak ada kerugian di dalam membaca, malah kita akan mendapatkan
tambahan ilmu pengetahuan.
Nah, masak anak muda zaman sekarang kalah dengan nenek yang jualan
makanan di bawah pohon di Yogya yang saya temui beberapa waktu lalu. Orangtua
seperti dia masih semangat membaca, padahal kedua belah matanya sudah tidak
terlalu sehat. Namun, hal itu tidak membuat si Nenek berhenti untuk belajar.
Oleh karena itu, mari kita sebagai generasi muda, penglihatan masih sehat,
pendengaran masih akurat, tubuh masih kuat, mari gerak-gerakkan semangat membaca
dimulai dari diri kita sendiri, detik ini, mulai menit ini, jam ini, dan hari
ini, hingga seterusnya.
0 Comments