RASA PAHIT
Mulut terbungkam
Napas tersenggal
Aliran darah terdiam
Telinga terasa tuli
Ngilu, seakan mati
Mati sebentar
Lidah mengecap empedu
Pahit
Bahkan tak bisa dibedakan
Mana pahit atau tak terasa
Diam
Seribu bahasa
Surabaya, 28 Mei 2018
TAK TAHU ARAH
Hidup terlunta-lunta
Seperti gelandangan di pangkalan
Ke kanan ke kiri tak jelas
Semacam bola yang tak tahu arah dan tujuannya
Duduk terdiam sendiri
Menatap sepi
Berjalan lelah sekali
Menelusuri kehendak kaki
Langkah seperti terhuyung
Terjerembab dan terkungkung
Seperti di rantai
Tak bisa berlari
Kini hanya tinggal sepi
Terdiam seorang diri
Menatap ruang tak bertepi
Berharap kasih dari sang ilahi
Surabaya, 28 Mei 2018
Wajah Sama
Senyum simpul dari wajahmu
Seperti garis lurus di kanvas
Terlihat manis
Meski sedikit
Pipimu yang kemerah-merahan
Seperti Humairoh
Manis semanis gula
Membius diri yang ada
Suatu hari kutemukan wajah yang sama
Tapi langkah yang berbeda
Kukira kau
Tapi mataku salah orang
Benar kata orang, mata mengelabui
Kini rasaku seakan pupus
Mencari dirimu di sana
Tak pernah berjumpa kembali
Surabaya, 28 Mei 2018
0 Comments