AKANKAH ESOK JUMPA LAGI
Oleh Nurhalimah
Oleh Nurhalimah
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Takbir menggema dari segala penjuru
Bedug ditabuh
Di masjid, Mushola
Bahkan mobil keliling
Terus bertakbir
Pertanda puasa berakhir
Tiada berbuka
Tiada sahur
Tiada lagi bulan yang berkah
Bulan yang lebih baik daripada seribu bulan
Bulan turunnya Alquran
Rasanya tak ingin lepas
Namun harus aku lepas
Begitu singkat
Sampai-sampai tak sadar esok akan pergi
Akankah esok jumpa lagi?
Allahu Akbar
Takbir menggema dari segala penjuru
Bedug ditabuh
Di masjid, Mushola
Bahkan mobil keliling
Terus bertakbir
Pertanda puasa berakhir
Tiada berbuka
Tiada sahur
Tiada lagi bulan yang berkah
Bulan yang lebih baik daripada seribu bulan
Bulan turunnya Alquran
Rasanya tak ingin lepas
Namun harus aku lepas
Begitu singkat
Sampai-sampai tak sadar esok akan pergi
Akankah esok jumpa lagi?
Lumajang, 14 Juni 2018
TEKA-TEKI
Oleh Nurhalimah
Oleh Nurhalimah
Hidup seperti teka-teki
Tak pasti, bisanya ditebak
Bisa jadi tebakannya benar atau juga salah
Hidup mirip teka-teki
Tak bisa diterka-terka
Apalagi dikira-kira
Lumajang, 14 Juni 2018
Tak pasti, bisanya ditebak
Bisa jadi tebakannya benar atau juga salah
Hidup mirip teka-teki
Tak bisa diterka-terka
Apalagi dikira-kira
Lumajang, 14 Juni 2018
DALAM TAKBIR INI
Oleh Nuhalimah
Dalam takbir ini
Rasa ini menginsyafi
Setiap alunan yang mengitari
Diri tertunduk lemas menghadap ilahi
Rasa ini menginsyafi
Setiap alunan yang mengitari
Diri tertunduk lemas menghadap ilahi
Ya robbi, dalam takbir ini
Kami telah mencoba melewati tingkat demi tingkat segala jalan yang kau anjuri
Meski dalam tingkatan itu penuh dengan kerikil berbatu, jalan terjal dan licin
Sehingga kami perlu kesabaran dalam mendaki
Kami telah mencoba melewati tingkat demi tingkat segala jalan yang kau anjuri
Meski dalam tingkatan itu penuh dengan kerikil berbatu, jalan terjal dan licin
Sehingga kami perlu kesabaran dalam mendaki
Dalam takbir ini
Kami sangat menginsyafi
Setiap langkah yang kami tempuh, tdaklah mudah kami lewati
Lelah, payah, mengeluh seringkali kami lontari
Tanpa sadar sebenarnya kami menjatuhkan diri
Kami sangat menginsyafi
Setiap langkah yang kami tempuh, tdaklah mudah kami lewati
Lelah, payah, mengeluh seringkali kami lontari
Tanpa sadar sebenarnya kami menjatuhkan diri
Dalam takbir ini
Kami sadar ketersesatan kami selama ini
Lupa Engkau, pongah dan dengki
Seakan-akan tak akan pernah mati
Kami sadar ketersesatan kami selama ini
Lupa Engkau, pongah dan dengki
Seakan-akan tak akan pernah mati
Ya Robbi, dalam takbir ini
Kami kembali mengharap ridho-Mu
Rahmat-Mu, kasih sayang-Mu
Yang tak pernah terhenti
Kami kembali mengharap ridho-Mu
Rahmat-Mu, kasih sayang-Mu
Yang tak pernah terhenti
Lumajang, 14 Juni 2018
Minal ‘Aidzin wa al-Faidzin, tiada kata yang mampu terucap dari lisan yang paling fakir ini, selain ucapan maaf. Maafkan saya jika selama ini terdapat kata-kata ataupun perbuatan yang tak berkenan di hati Anda semua. Dalam menyongsong kehadiran Hari Raya ini alangkah baiknya jika kita saling memaafkan dan saling menyadari bahwa hidup di dunia ini sebentar tak akan lama. Barangkali itu saja.
0 Comments