Gunung Lemongan, siapa yang tak
kenal dengan gunung ini. Merupakan salah satu gunung yang letaknya berada di antara
kabupaten Probolinggo dan Lumajang. Tinggi gunung ini sekitar 1.651 m sampai
puncak, puncaknya bernama Tarub. Juga terletak di antara dua gunung api raksasa
yakni di barat gunung Tennger dan di sebelah timur gunung Iyang. Gunung ini
juga tercatat sebagai gunung berapi bertipe maar.
Apa itu gunung berapi tipe Maar?
Gunung berapi tipe maar merupakan
bentuk gunung yang terjadi akibat letusan eksplosif. Hal ini disebabkan karena dapur magma yang
terlalu dangkal serta kandungan gasnya tidak terlalu banyak, sehingga
letusannya tidaklah terlalu kuat. (Sumber: https://www.geografi.org/2017/11/tipe-tipe-gunung-berapi.html?m=1 ) Pendapat lain juga mengatakan bahwa penyebab gunung bertipe Maar
terjadi karena akibat letusan freatik dan freatogmagnetik dalam sekali masa
giat. Salah satu contoh gunung bertipe
maar ini adalah gunung Lemongan ini.
Perlu kita ketahui pula bawa gunung
ini juga tercatat sebagai salah satu gunung yang masih aktif, namun terakhir
kali gunung ini meletus sekitar akhir abad dua puluh lalu. Beberapa sumber
menyatakan bahwa gunung ini sempat meletus sekitar tahun 1799 dan letusan
paling akhir dari gunung ini sekitar tanggal 5 sampai 15 Februari 1989
(kira-kira kita—yang hidup pada zaman sekarang—belum lahir).
Selain itu, keindahan yang
ditawarkan oleh gunung ini cukup eksotis. Bagian-bagiannya masih banyak ditemui
berbagai macam tumbuhan yang juga berperan menambah keindahan gunung ini.
Jika dilihat di pagi hari, ketika
matahari terbit dari timur, gunung Lemongan menampakkan kegagahannya. Berdiri
paling tinggi, diantara yang lain. serta dikelilingi oleh beberapa danau. Beberapa
danau ini diantaranya; Ranubedali, Ranu Klakah, dan Ranu Pakis.
Beberapa danau juga juga tak kalah
menariknya dengan gunung Lemongan. Bahkan keduanya saling bersinergi. Ketika
pergi ke danaui ini, gunung Lemongan dijadikan sebagai background pemandangan.
Pokoknya keren banget!! Tak salah jika pemandangan ini banyak diburu oleh para
wistawan untuk menikmati keindahan alam yang Allah ciptakan.
“Lantas nikmat apalagi yang kau
dustakan?”
0 Comments