Repost: Insight Consultant
Masa lalu adalah masa yang telah berlalu, namun pernahkan Anda sadari bahwa masa itu juga bisa mempengaruhi kepribadianmu hingga hari ini. Misalnya sewaktu kecil seringkali dibentak orang tua, dibanding-bandingkan dengan Kakak atau adik, dituntut untuk selalu mengikuti keinginan orang tua dan lain sebagainya. Sehingga di waktu dewasa seseorang bersikap mudah emosi, kurang percaya diri, posesif, dan menuntut. Saat seseorang mengalami sikap seperti ini, sejatinya mereka sedang menunjukkan bahwa dirinya “Tidak baik-baik saja.”
Kaitannya dengan itu semua dalam dunia psikologi dikenal dengan “inner child” atau sisi anak-anak (Jiwa kecil) dalam diri kita. Namun tidak semua orang memahami hal ini. Terbukti masih banyak orang tua yang seringkali bertindak kasar ketika mendapati anaknya “Melakukan Kesalahan.” Seperti mencubitinya, membentaknya, dan akibat inilah seorang anak akan menjadi traumatik. Sehingga di saat dewasa ia akan mudah emosi, posesif, menuntut, dan beragam tindakan lainnya. Hal itu terjadi karena inner child-nya terisi sesuatu yang negatif di masa lalunya.
Fenomena di lapangan banyak terjadi "orang dewasa" di saat menyikapi sesuatu seperti anak kecil. Seperti membanting pintu, mengomel-ngomel, berharap agar dirinya diperhatikan. Padahal jika seseorang sudah dewasa hendaknya ia berpikiran lebih terbuka dan lebih tenang, bukan malah menyulut emosi. Kejadian seperti ini merupakan salah satu sisi kanak-kanak yang masih ada, secara biologis bisa saja tumbuh lebih cepat, namun tidak menjamin mentalnya juga dewasa.
Solusi untuk menanggulangi hal ini adalah berdamai dengan inner child. Begitu sangat signifikan karena jika tidak maka kita masih saja mewarisi kesalahan pola asuh dan traumatik di masa lalu. Misalnya di masa kecil kita seringkali dibanding-bandingkan dengan saudara sendiri atau anak tetangga, di masa dewasanya pun berpotensi menjadi sosok yang akan membanding-bandingkan anak-anaknya.
Jika begitu Di sinilah peran orang tua sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya hendaknya menerapkan pola asuh yang baik dan benar. Kedua orang tua adalah sekolah pertama bagi anak-anak. Jika dianalogikan sebagai komputer, adalah software bagi perkembangan anak di masa mendatang. Namun jika Anda ternyata masih terjebak oleh inner child, maka segera putuskan dari sekarang. Dengan perasaan sadar dan ikhlas lepaskan traumatik itu. Karena jika tidak lepas bagaimana kita akan mendidik anak-anak kita, sedangkan diri kita sendiri belum selesai. (Halimah)
0 Comments