Sumber: mediasuara.com |
Mendapatkan
hikmah dari sebuah kejadian adalah sesuatu yang langka bagi sebagian orang.
Apalagi untuk memperolehnya dari fenomena sederhana yang nyaris jarang orang
sadari. Sebagian orang kurang memahami mengapa dianjurkan untuk mencari hikmah
di balik sesuatu. Padahal ketika seseorang telah menemukan hikmahnya, ia pun
akan merasakan makna hidupnya. Selain itu, ia akan bersyukur atas segala
keadaan yang terjadi di depannya dan tidak mudah untuk mengeluh.
“Jikalau hikmah itu ada di dalam gunung, niscaya akan aku goncangkan gunung itu!”
Imam Ali bin Abu Thalib
Seperti
yang kualami kemarin sore (22 Maret 2020). Kebetulan nomer handphone terblokir. Mencari info ke sana kemari, ternyata masih
bisa diperbaiki, asalkan ke Grapari. Beberapa hari bingung mencari Grapari
Telkomsel terdekat, hingga akhirnya memutuskan pergi ke Plaza Marina atas saran
seorang teman. Mengingat diriku sesekali tidak pernah menginjakkan kaki di
sana, akhirnya tergerak meminta temanku di Surabaya untuk menemaniku ke sana.
Berangkat
ke Surabaya dengan menggunakan sarana ojek online. Selama perjalanan Bapak Ojol
menuturkan bahwa langganan ojeknya sekarang sepi. Lagi-lagi penyebabnya karena
efek Virus Corona yang makin hari bertambah korbannya, sebutnya. Biasanya
bekerja di luar, kini harus #dirumahsaja hingga batas yang belum pasti.
Sembari
mengendarai motor Bapak Ojol menyebutkan beberapa hikmah dari Covid-19. Menurutnya;
orang yang biasanya bekerja paruh waktu, kini bersama keluarganya, anak sekolah
full day kini terpantau kedua orang tuanya. Mendapati penjelasan ini, kepalaku
mengamininya. Sepanjang jalan, senyumku selalu mengembang, mendapati jalan yang
biasa kulalui ke kampus jadi sangat sepi. Padahal jika hari-hari biasa, macet
jalanan selalu menghantui para pengguna jalan.
Bapak
Ojol juga berpendapat, orang muslim seharusnya tidak perlu resah dengan virus ini.
Karena umat muslim sudah diajarkan untuk menerapkan pola hidup bersih; wudu
lima kali sehari, makan-makanan halal, dan menjaga kebersihan baik lingkungan
maupun diri sendiri. Penyebab timbulnya virus ini salah satunya karena pola
hidup yang kurang bersih. Semua dilahap, entah itu makanan halal atau tidak. Berbincang-bincang
dengan bapak ojol ini, tidak terasa sudah sampai di masjid Baitul Hikmah.
Pulang
dari Surabaya, juga berbincang-bincang dengan Bapak Ojol lagi. Seperti bapak
Ojol pertama, ia menyebutkan dalam sehari ini baru aku saja yang menggunakan
jasanya. Sempat berkeluh bapaknya, namun ku sebutkan beberapa hikmah dari virus
ini. Pada akhirnya Bapak ini, “Diambil positifnya saja ya.”
Sejatinya
segala sesuatu mengandung hikmah tersembunyi. Tujuannya agar kita
mempelajarinya. Tidak seluruhnya sesuatu yang kita anggap buruk memang
benar-benar menyakitkan. Bisa jadi di balik sesuatu yang buruk, ternyata dapat
memberikan makna dalam hidup kita.
----------------
Untuk
masyarakat dunia, khususnya Indonesia, wabah virus memang melanda di mana-mana.
Namun sebaiknya kita mempelajari hikmah dibaliknya. Mari intropeksi diri,
barangkali adanya hal ini agar kita belajar untuk bersyukur dan makin
memperbaiki diri. (Halimah)
0 Comments