Jadikan kekuranganmu menjadi kelebihan
(Nurhalimah)
Quotes ini sangat pantas dibaca oleh setiap orang.
Di mana orang yang memiliki prinsip seperti ini tergolong langka. Mari kita
perhatikan, bagaimana kita selalu saja merasa tidak bisa, tidak berharga, dan
tidak berusaha merubahnya. Memang ini merupakan situasi yang wajar, namun
apakah benar kita akan selalu nyaman dengan kondisi ini. Entah berapa banya kepala yang jauh dari prinsip ini, hingga ujung-ujungnya mengedapkan seribu alasan sebelum menjalankan.
“Biarlah aku terima saja nasibku,” “Ya sudahlah aku
emang enggak pandai,” “Mending diam saja daripada salah ngomong,” dan masih
banyak lagi jenis pemikiran seperti ini. Di sinilah sejatinya diri kita sedang mempertahankan posisi di zona nyaman. Padahal jika mempelajari kehidupan orang-orang sukses sebelum kita, mereka berani keluar dari zona nyamannya.
Memang tidak semua orang
menyadari bahwa kelemahan dan kelebihan selalu saja beriringan. Baru saja saya
membaca sebuah tulisan di laman kompas.com. Dalam tulisan ini mengisahkan
tentang penulisnya yang memiliki kebiasaan banyak bicara. Pada suatu hari ia
diperolok kawannya karena seringnya berceloteh di depan teman-temannya. Di mulai dari situlah, ia merasa bersalah dan memilih diam di situasi apa pun. Alhasil akhirnya karirnya tidak berjalan. Hingga
suatu hari dia menyadari bahwa dirinya memiliki kesukaan berbicara. Semenjak itulah dia menemukan jati dirinya dan memilih menjadi public speaking.
Ketika Tuhan memberikan kekurangan sejatinya ia juga
diberikan kelebihan. Tampaknya paradoks, namun itulah seharusnya. Sayangnya
tidak semua orang menyadari hal ini. Bahkan di antara mereka lebih fokus pada
kekurangannya dan lupa dengan kelebihan dirinya. Mengeluh menjadi prioritas
utama. Padahal ketika ia sibuk memikirkan kekurangannya, akhirnya ia tidak jadi
berkarya. Perihal ini berbeda dengan yang kutemukan pada tanggal 18 Maret 2020.
Semula daya tidak sengaja saya menemukan postingan
Instagram Najwa Shihab. Di sana Mbk Nana me-repost karya seorang difable. Postingannya dalam
bentuk video, di mana ada dua tangan dengan begitu lihainya menorehkan tinta,
menggambar Mbk Nana. Torehannya begitu menakjubkan, layaknya menggunakan desain
computer. Saya telusuri akun itu hingga akhirnya berhenti pada akun @riss_kei.
Setiap postingannya saya amati, dia memiliki sikap
pantang mundur. Meski ia memiliki kekurangan semenjak lahir. Karya-karyanya ia
publish dalam akun youtubenya dalam bentuk video saat ia menggambar, musik,
puisi, maupun diskusi. Saat menelisik satu persatu postingannta, air mafa tidak
sengaja tumpah. Mengingat betapa selama ini masih kurang bersyukur dengan
nikmat yang Tuhan berikan. Nikmat anggota badan yang bisa kita gunakan kapan
saja. Sedangkan orang ini memasak indomie, cara membuka bungkusnya dengan kaki,
menggambar dengan dua tangan, namun nyatanya ia bisa
Lalu
bagaimana dengan kita?? Fisik kita lengkap, pemikiran juga tidak cacat. Tapi
masih saja banyak beralasan, menghambue-hamburkan waktu setiap saat.
Sedangkan
@riss_kei fisiknya terbatas, namun
karyanya tak terbatas.. Seharusnya kita malu dengan orang-orang semacam
@riss_kei ini. Bagaimana kita akan mampu membawa sebuah gerakan perubahan, jika
kita masih nyaman dengan kekurangan.
Saya
tahu, kekurangan memang membawa keminderan, kegalauan. Hingga ujungnya kita
diam di tempat saja. Ketika dicemooh pun pikiran langsung down, l
0 Comments