Ilustasi: (foto: internet) |
duniahalimah.com--Dewasa
ini kerapkali kita mendengar dan menemukan istilah Quotes dan quote. Di mana biasanya diejawantahkan dalam bentuk gambar,
video, maupun status-status di media sosial kita. Dengan tujuan untuk
menginspirasi diri sendiri maupun orang lain. Tahukah kalian ternyata istilah
ini asal muasalnya berasal dari Bahasa Inggris, quotes (bentuk jamak), sedangkan quote (tunggal). Artinya adalah kutipan dalam bentuk tunggal,
sedangkan jamak berarti kutipan-kutipan.
Dilansir dari kanalinfo.web.id menyebutkan bahwa quotes merupakan sebuah kalimat maupun ucapan yang dianggap menarik. Berisikan ide, pendapat, maupun gagasan seseorang yang tetulis dalam sebuah karya. Pada umumnya kutipan ini dijadikan acuan maupun sumber referensi dalam memperkuat dan memperjelas tulisan. (16/08/2016)
Tema pembahasan dalam quotes sangatlah beragam. Mulai dari hal remeh temeh, seperti cinta, rindu, hingga sesuatu yang memang perlu kebijakan. Misalnya tentang pemerintahan, perpolitikan, dan lain sebagainya. Adanya quotes sejatinya begitu bagus, sebagai salah satu wadah untuk menyampaikan ucapan orang lain maupun diri sendiri. Sehingga bisa memberikan kontribusi inspirasi kepada orang lain.
Akhir-akhir ini, quotes juga seringkali dijadikan ajang perlombaan. Layaknya membuat karya sastra seperti puisi dan cerpen. Hal ini bisa kita saksiksan di media sosial khususnya instagram, banyak komunitas maupun penerbit mengadakan lomba quotes secara gratis maupun berbayar. Tanggapan dari para netizen pun cukup hangat, terbukti dengan keikutsertaan mereka.
Membuat quotes adalah sesuatu yang bagus untuk dilanjutkan sebagai salah satu cara berbagi kepada orang lain. Jika tidak begitu, bisa kita menggunakan quotes orang lain dengan syarat mencantumkan nama pengarangnya.
Adanya quotes juga bisa menjadi pengingat bagi yang menulis maupun pembaca. Terbukti quotes para ulama,’ cendekiawan, pahlawan, serta sederet orang besar lainnya, quotes-nya masih sangat relevan untuk dipelajari. Bahkan bukan hanya itu saja, quotes mereka memberikan inspirasi dan nasehat kepada pembacanya.
Uniknya lagi quotes mereka hingga kini masih bertebaran di mana-mana. Berbagai laman website telah menyediakan kutipan-kutipan mereka. Meski tubuhnya berkalang tanah, namun kata-katanya masih ada dan tersimpan rapi dan pastinya dapat dibaca oleh generasi selanjutnya.[1]
“Setiap quotes yang lahir sejatinya untuk mengingatkan diri sendiri. Jika seandainya ada yang terinspirasi, berarti itu keuntungan tersendiri”[2]
“Quotes lahir dari memekakan pikir, penglihatan, dan olah rasa. Oleh karena itu mengapa kerapkali kita terperangah saat mendengarkan quotes dari para Ulama. Ya, karena mereka memadukan semuanya” [3]
Baca Juga: Jangan Menginspirasi Orang Lain!
[1] Laman yang menyediakan quotes mereka, seperti jagokata.com, pinterest.com, parade.com. dan masih banyak lagi.
[2] Kutipan ini siang tadi saya tulis di status WhatsAap. Saya sendiri kerapkali menuliskannya di media sosial . Jika ada quotes yang mampu menginspirasi orang lain berarti itu sebuah bonus bagi saya untuk berbagi. Namun jika tidak ada, setidaknya dengan membuat kutipan saya sendiri diingatkan agar menjadi lebih baik. Sebagaimana sabda Rasul, jadilah manusia yang lebih baik dari hari kemarin.
[3] Pembaca boleh saja tidak setuju dengan pendapat saya, namun realita berkata begitu. Ketika quotes ulama—serta orang berpengaruh dan Berjaya lainnya—yang muncul, tidak jarang hati tergugah dan pikiran menjadi memikirkan. Bahkan dengan membaca maupun mendengarkan kutipan itu, air mata meleleh. Tentu hal ini menjadi sebuah pertanyaan? Mengapa bisa? Ya, semua itu bisa saja terjadi, karena di saat membuat quotes mereka berhasil memadukan antara pikiran, penglihatan, dan perasaan. Melihat sekitar, memikirkan, dan merasakan, maka tercuatlah dalam bentuk kutipan.
0 Comments