Sumber: Canva |
Sukses merupakan sebuah istilah yang menggambarkan seseorang telah
mencapai atau menduduki keinginannya. Ini merupakan sebuah cita-cita
dan harapan dalam diri manusia. Baik sukses dalam berkarir, belajar, menikah,
dan lain sebagainya. Namun tahukah Anda jika kesuksesan seseorang sejatinya
bukan hanya karena usahanya sendiri. Mengapa begitu? Bukankah saya yang
mengerjakan? Iya benar, Anda memang yang mengerjakan dan mengalaminya. Akan
tetapi orang sekitar Anda memberikan peran begitu besar dalam hidup Anda. Mulai
dari dukungan finansial maupun moral. Doa yang selalu dipanjatkan kedua orang
tua, guru-guru Anda, dan semua orang terdekat. Tentu tanpa mereka semua
betapa mustahil Anda seperti sekarang.
Beberapa hari yang lalu saya mengikuti sebuah diskusi di media
virtual. Kebetulan pembahasannya tentang seputar pengalaman dalam mendapatkan
beasiswa A, B, dan C. Salah satu pemateri dalam penutupnya mengatakan,
kesuksesan saya menerima beasiswa ini juga berkat doa-doa dari teman-teman,
guru, maupun kedua orang tua. Mendapati ini, saya jadi teringat dengan pengalam
dalam diri sendiri. Awal Januari lalu, saya telah menyelesaikan studi dengan waktu
tempuh selama 3,5 tahun saja. Siapa sangka ternyata nama saya juga tercatat
sebagai lulusan terbaik di fakultas. Mendapati kejadian itu, saya merasa itu
bukan karena usaha saya saja. Tapi ada doa orang lain dalam mengusung kelulusan
saya.
Kerap kali saya meminta doa kepada Bapak dan Emak, saudara, teman,
guru, bahkan teman-teman di media sosial saat akan melakukan sesuatu. Seperti
ujian, akan tampil, dan masih banyak kegiatan lain serta hampir seluruhnya
meminta doa-doa mereka. Saya menyadari betul betapa kekuatan doa begitu luar
biasa. Bayangkan saja, jika didoakan oleh orang banyak, tentu mustahil di
antara mereka ada doa yang tidak diijabahi, bukankah begitu?
Salah satu dosen pernah memberikan petuah, “Doakanlah orang-orang
yang telah membantu kesuksesanmu,” kurang lebih begitu nasihatnya. Betapa banyak
jasa mereka semua, yang diam-diam mendoakan kita. Sedangkan kita tidak pernah
memberikannya apa-apa. Ya, setidaknya mendoakan mereka setiap selesai salat
adalah salah satu bentuk timbal balik kita kepada mereka.
Betapa luar biasanya kekuatan doa ini, bahkan ada terminologi
quantum doa. Bentuk doa memang tidak terlihat kasat mata, namun ada. Bahkan
kekuatannya lebih luar biasa dibandingkan apa pun. Seorang peneliti dari luar
negeri pernah meneliti tentang doa, di mana para pasiennya ini menderita
kanker. Separuh pasiennya didoakan, sedangkan separuhnya tidak.
Kemudian diteliti beberapa hari, akhirnya terlihat bahwa pasien terkena kanker
yang tidak didoakan banyak yang meninggal, sedangkan yang didoakan malah banyak
yang sembuh.
Selain itu, kita juga bisa melihat kekuatan doa dalam pengobatan,
seperti dalam dunia ruqyah. Di sana seorang peruqyah menggunakan doa sebagai
media untuk penyembuhan. Penelitian di Jepang tentang air yang didoakan juga
membuktikan bagaimana kekuatan doa. Serta masih banyak lagi
penelitian-penelitian seputar doa. Allah dalam Alqur’an berfirman “Berdoalah
kepadaku niscaya akan Aku kabulkan.”
Di sini betapa sangat jelas kita diperintahkan berdoa. Memang tidak seluruh doa
dipenuhi secara langsung, bisa jadi doa kita akan diajabahi kelak atau tidak
diajabahi karena Allah tahu kalau itu kurang baik.
Membahas doa sejatinya tidak bisa selesai dalam tulisan sesingkat ini, namun setidaknya pembaca memahami bahwa kesuksesan seseorang bukan hanya karena dirinya saja. Akan tetapi masih ada orang lain yang membantu dan mendoakan kita. Semoga bermanfaat.
#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-8
0 Comments