duniahalimah.com—Di era media sosial seperti saat ini, semua orang bebas mengkritik dan dikritik. Meski kita sudah tahu ada Undang-undang ITE di dalamnya, namun realitanya masih banyak hasil karya tangan, baik dalam tulisan maupun gambar terunggah dengan bebas. Bahkan tidak jarang menyumbang berita simpang siur, hoax, dan berujung propaganda. Dalam hal ini, bisa ditilik lebih detail di seluruh media sosial; baik instagram, facebook, twitter, dan lainnya.
Seperti hari ini, saya mendapatkan kabar menyoal sebuah akun Facebook baru dengan nama Kalibuntu Maju menuliskan status di berandanya;
“Selamat pagi rakyat Kalibuntu. Ayo kita bareng-bareng singkirkan para koruptor2 desa kita. Jangan selalu diam, terutama pemuda Kalibuntu mana pergerakan kalian. Yang paling utama kita singkirkan ketua penjahat koruptor no 1. Sebagai rakyat desa Kalibuntu ayo kita bareng2 singkirkan para penjahat2 desa. Jangan selalu diam kita harus bertindak biar kita sebagai rakyat Kalibuntu tidah direndahkan oleh penjahat koruptor. Kita harus singkirkan Abdulla penjahat utama desa kita Kalibuntu.”
Mendapati informasi seperti ini, ya kita harus bijak dan sebaiknya tidak terpancing emosi. Apalagi ketika redaktur kamianakpantai.com menelusuri akunnya, foto sampul akun facebook dan beberapa postingannya menggunggah foto dari kamianakpantai.com. Sehingga memunculkan praduga pada akun kamianakpantai.com. Namun anehnya, ketika tadi pagi ditelusuri kembali, akun ini sudah lenyap tak berbekas.
Baca Juga: Mereduksi Kekerasan dari Wacana ke Fisik
Perihal ini, setidaknya kita bisa melihat beberapa hal dari cara mereka menggunakan akun itu;
Kritik Kurang Cantik, lebih tepat dikatakan demikian karena mengkritik berbeda dengan menodong Bung. Dalam redaksi status itu penulisnya sangat jelas menyebut siapa yang dianggap penjahat dan parahnya menyebut nama. Di sini menjadi pertanyaan, apakah benar nama yang disebut adalah penjahat utama? Apakah data-datanya sudah valid? Atau jangan-jangan ini hanya prasangka pribadi tanpa dibuktikan dengan data. Padahal jika pengkritik yang cantik seharusnya berbicara data dan tidak asal tuding dan menodong.
Nada Provokasi, betapa jelas terlihat dalam bahasa setelah ucapan selamat pagi. Nada yang digunakan adalah mengajak pembaca untuk bergerak menyingkirkan para koruptor. Hem, koruptor mana yang dimaksud? Sejalan dengan yang saya tulis sebelum ini, perlu data Bung! Jika beritanya tidak benar, bukan malah menegakkan kebenaran Bung, tapi pencemaran nama baik.
Lari Dari Kenyataan, jelas sekali bagaimana si empunya akun lari setelah ditelusuri. Sebetulnya orang-orang yang benar-benar berani, tidak akan pernah lari dari kenyataan, sekalipun ia salah. Seperti kata orang arif, berani berbuat, berani tanggung jawab.
Selebihnya pembaca bisa menilai sendiri bagaimana tindakan dalam postingan status itu. Semangat melakukan perubahan itu penting, namun juga penting memperhatikan hal-hal yang akan diubah.
*)Telah terbit di kamianakpantai.com pada tanggal 20-09-2020. Silakan kirimkan naskah Anda ke email, kamianakpantai21@gmail.com.
0 Comments