Ilustrasi: (Foto:internet) |
Menginspirasi, sebuah kata yang mungkin tidak lagi asing di telinga. Berasal dari kata inspirasi atau ilham, sedangkan menginspirasi KBBI mengartikannya mengilhami atau lebih detailnya menimbulkan inspirasi. Sebelum lanjut, tidakkah pembaca bertanya mengapa menulis soal ini? Apakah penting? Hem, soal penting tidaknya, setiap pembaca berhak memutuskan sendiri.
Baru saja, jempol terhenti pada sebuah poster tentang pemilihan “Duta
Inspirasi.” Mendapati ini gejolak “Kepo” muncul saja. Tujuan pemilihan itu adalah memilih perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia yang siap
berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Sasaran utamanya adalah
pemuda. Ya, siapa lagi generasi yang diidentikkan dengan masa depan, jika bukan
manusia muda itu.
Memperbincangkan soal “Inspirasi” sebetulnya dapat manusia dapatkan
darimana saja. Baik dari manusia, lingkungan, bahkan dari Sang Pencipta. Adapula
yang menyebut inspirasi sebagai sebuah motivasi untuk manusia agar semangat
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Baik bekerja, belajar, dan seterusnya.
Tidak jarang beberapa orang menyebut inspirasi muncul di luar kendali kita.
Mari kembali pada kata “Menginspirasi atau mengilhami” dapat
dipahami sebagai “Sosok yang memberikan inspirasi pada orang lain” sehingga orang lain tergerak
melakukan sesuatu. Ketika memahami semacam kalimat itu, diakui ataupun tidak,
nyatanya tidak semua orang percaya diri akan dirinya sendiri. Sehingga berujung
pada “minder” bahkan menjadi “Insecure.” Hal ini terjadi disebabkan oleh merasa tidak ada yang bisa dijadikan modal menginspirasi.
Apakah menginspirasi hanya dapat dilakukan oleh mereka yang juara?
Atau terpilih menjadi duta? Apakah benar begitu? Bukankah setiap kita memiliki passion
atau kesukaan? Itu juga bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.
Disamping itu, akhlak dan kebiasaan yang baik juga mampu menginspirasi orang
lain. Di antara kita terkadang begitu gandrung dan terinspirasi untuk
melakukan hal yang sama, seperti tokoh idola kita, bukan?
Itu masih beberapa, selainnya masih banyak lagi. Ketika mengetahui ini, apakah pantas kita mencari alasan, menyodorkan kata minder? Sepertinya tidak. Hanya saja, persoalannya apakah tingkah atau karya kita diterima dan menginspirasi. Mengenai itu sebetulnya bukanlah urusan kita, sebab setiap orang memiliki kebebesan untuk terinspirasi atau tidak. Paling penting bagi kita sendiri, tetaplah berkarya dan berusaha lebih baik. Jika seseorang terinspirasi melakukan kebaikan akibat kita, itu bagus. Namun jika berbuat buruk, ini jadi masalah baru.
Selain itu, untuk menginspirasi, setiap kita tak perlu jadi orang
lain. Maksudnya, ketika ada kawanmu berkarya melalui youtube, kamu tergeliur ke
sana, ada satu lagi teman berkarya melalui poadcast, pindah ke poadcast. Atau
kamu sukanya bekontribusi di belakang layar, malah berusaha di depan layar,
padahal tidak sesuai dengan diri sendiri.
Mulai sekarang dan seterusnya, tak perlu persoalkan apakah orang
lain akan terinspirasi atau tidak. Cukup yakinkan diri, istikamah dengan apa
yang kita suka dan itu yang kita kerjakan. Pada akhirnya semua akan menemukan
jalan.
Ingat, menginspirasi tak perlu jadi orang lain!
Baca Juga: Mebuat Quotes Menjadi Inspirasi Diri Sendiri
2 Comments